1. PERBANDINGAN
a.
Pengertian Perbandingan
Berat badan Riam 24 kg, sedangkan berat badan Yoga
30 kg. Perbandingan berat badan Riam dan Yoga dapat dinyatakan dengan dua cara
berikut :
a. Berat badan Riam kurang dari berat badan
Yoga. Dalam hal ini, yang dibandingkan adalah selisih berat badan.
b. Berat badan
Riam : berat badan Yoga = 24 : 30 = 4 : 5. Dalam hal ini, yang dibandingkan
adalah hasil bagi berat badan Riam dan berat badan Yoga.
Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.
Ada
dua cara dalam membandingkan dua besaran sebagai berikut.
a. Dengan mencari selisih
b. Dengan mencari hasil bagi
b.
Menyederhanakan
Perhatikan
uraian berikut.
Sebuah meja berukuran 150 cm dan lebar
100cm. Perbandingan panjang dan lebar meja dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan mencari selisih 150 cm – 100 cm = 50 cm atau dapat pula dengan
mencari hasil baginya, yaitu 150 : 100 = 3 : 2.
Panjang
dan lebar meja adalah dua besaran sejenis, karena mempunyai satuan yang sama,
yaitu cm. Namun, panjang meja dan luas meja adalah dua besaran tidak sejenis,
karena mempunyai satuan yang berbeda sehingga tidak dapat dibandingkan. Dalam
hal ini kita akan membandingkan dua besaran sejenis dengan cara mencari hasil
bagi.
Contoh
:
Nyatakan
perbandinagan berikut dalam bentuk yang paling sederhana:
Umur Wulan dibanding umur Andi = 2 : 3 selisih umur Wulan dan Andi adalah 15 tahun. Berapa umur Wulan dan Andi?
Jawab:
Selisih perbandingan umur Wulan dan Andi yaitu 3 – 2 = 1. Selisih umur sebenarnya adalah 15 tahun.
Umur Wulan dibanding umur Andi = 2 : 3 selisih umur Wulan dan Andi adalah 15 tahun. Berapa umur Wulan dan Andi?
Jawab:
Selisih perbandingan umur Wulan dan Andi yaitu 3 – 2 = 1. Selisih umur sebenarnya adalah 15 tahun.
Jadi umur Wulan 2/1 x 15 tahun = 30 tahun
Sedangkan umur Andi 2/1 x 15 = 45 tahun
2.
BENTUK-BENTUK
PERBANDINGAN
Secara umum ada dua perbandingan, yaitu
perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai:
a.
Perbandingan Senilai
(Seharga)
Pada perbandingan senilai, nilai
suatu barang akan naik / turun sejalan dengan nilai barang yang dibandingkan.
Perbandingan dikatakan sebagai
perbandingan senilai adalah jika dua perbandingan tersebut memiliki harga yang
sama, atau dikatakan perbandingan
senilai berlaku jika banyak x bertambah, maka besar y akan bertambah juga.
Sebaliknya, jika banyak x berkurang, maka besar y akan berkurang juga.
Contoh 1:
Perhatikan hubungan antara jumlah buku dan harga buku.
Perhatikan hubungan antara jumlah buku dan harga buku.
Dari
contoh diatas perbandingan antara jumlah buku dan harga buku selalu sama, maka
dikatakan perbandingan tersebut selisih perbandingan yang senilai
Contoh 2:
Jika harga 2 kg bawang merah adalah Rp 5.000,00, tentukan 4 kg bawang merah.
Jawab:
Contoh 2:
Jika harga 2 kg bawang merah adalah Rp 5.000,00, tentukan 4 kg bawang merah.
Jawab:
Banyak
bawang bertambah maka harga bawang juga bertambah.
Jadi,
merupakan perbandingan senilai.
b.
Perbandingan Berbalik Nilai
(Berbalik Harga)
Kalian telah mempelajari bahwa pada
perbandingkan senilai, nilai suatu barang akan naik/turun sejalan dengan nilai
barang yang dibandingkan. Pada perbandingan berbalik nilai, hal ini berlaku
sebaliknya.
Perbandingan dikatakan perbandingan berbalik nilai jika dua
perbandingan tersebut selalu tetap (konstan) walaupun perbandingannya dibalik, atau dikatakan perbandingan berbalik
nilai berlaku jika banyak x bertambah, maka banyak y berkurang sebaliknya jika
banyak x berkurang, maka banyak y bertambah.
Contoh 1:
Sebanyak 150 ekor sapi dapat menghabiskan persediaan makanan
yang ada dalam waktu 2 bulan. Jika 50 ekor sapi telah di jual, berapa hari lagi
persediaan makanan akan habis.?
Jawab:
2 bulan =30 hari
Jawab:
2 bulan =30 hari
Sapi yang ada setelah dijual sebanyak 50 ekor adalah = 100
ekor
Jadi persediaan makanan akan habis 90 hari lgi.
Contoh 2:
Sebuah panti asuhan mempunyai persediaan
bers yang cukup untuk 35 anak selama 24 hari. Berapa harikam beras tersebut
akan habis, jika penghuni panti asuhan itu bertambah 5 anak ?
Jawab :
X ( Banyak Anak)
Y
(Banyak Hari)
X
|
Y
|
35
|
24
|
(35
+ 5 = 40)
|
P
|
Banyak anak bertambah, maka banyak
hari berkurang.
Jadi, merupakan perbandingan
berbalik nilai.
Jadi,
untuk 40 anak, beras akan habis dalam waktu 21 hari.
Catatan:
Jika besaran yang akan dibandingkan tidak sejenis atau satuannya tidak sama, Anda harus membuat satuannya sama terlebih dahulu.
Jika besaran yang akan dibandingkan tidak sejenis atau satuannya tidak sama, Anda harus membuat satuannya sama terlebih dahulu.
3. MENGGAMBARKAN GRAFIK PERBANDINGAN
Pada
perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai, dapat dibuat grafik
perbandingannya.perhatikan uraian berikut.
a. Grafik perbandingan senilai
Tabel
berikut menunjukan hubungan antara jarak yang dapat ditempuh dan waktu yang
diperlukan oleh seorng siswa yang mengendarai sepeda.
Jarak (km)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Waktu (menit)
|
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
18
|
Gambar di samping menunjukan grafik dari table diatas.
Tampak bahwa grafik perbandingan
senilai barupa garis lurus. Jika jarak berambah (makin jauh), waktu yang
dibutuhkan bertambah (makin lama).
b. Grafik
perbandingan berbalik nilai
Agar kalian mudah dalam membuat
grafik perbandingan, buatlah table atau daftarnya terlebih dahulu.
Contoh soal :
Jarak antara dua kota dapat ditempuh dengan
mobil selama 1 jam dengan kecepatan rata – rata 90 km/jam. Buatlah tabel data
tersebut kemudian gambarlah grafiknya.
Waktu (menit)
|
0,75
|
1
|
1,5
|
2
|
2,5
|
3
|
4
|
Kecepatan (km/jam)
|
120
|
90
|
60
|
45
|
36
|
30
|
22,5
|
Grafik
dari tabel diatas sebagai berikut.
Dari
garik disamping, dapat disimpilkan bahwa grafik perbandingan berbalik nilai
berupa kurva mulus. Jika waktu bertambah (makin lama), kecepatan berkurang
(makin turun). Dan sebaliknya.
buku
STAR (Strategi Tepat Anak Pintar) MATEMATIKA penerbit &percetakan: putra
kertonatan hal 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar