BARISAN
DAN DERET
A. BARISAN
DAN DERET
1.
Pengertian Barisan
Barisan adalah
suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu urutan tertentu.
Bilangan-bilangan yang tersusun tersebut disebut suku. Perubahan di antara
sukusuku berurutan ditentukan oleh ketambahan bilangan tertentu atau suatu
kelipatan bilangan tertentu.
Jika barisan yang suku
berurutannya mempunyai tambahan bilangan yang tetap, maka barisan ini disebut barisan
aritmetika. Misal:
a. 2, 5, 8, 11, 14, ................ ditambah
3 dari suku di depannya
b. 100, 95, 90, 85, 80, ........ dikurangi 5
dari suku di depannya
Jika barisan yang suku berurutannya mempunyai
kelipatan bilangan tetap, maka disebut barisan geometri. Misal:
a. 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, ..........
dikalikan 2 dari suku di depannya
b. 80, 40, 20, 10, 5, 2½, ............
dikalikan ½ dari suku di depannya
2.
Pengertian Deret
Deret adalah
jumlah dari bilangan dalam suatu barisan. Misal:
Deret aritmetika (deret
hitung) : 2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
Deret geometri (deret ukur)
: 2 + 4 + 8 + 16 + 32 = 62
B. BARISAN
DAN DERET ARITMETIKA
1.
Barisan Aritmatika
Misal:
2, 5, 8, 11, 14, .........an
a1
= 2 = a
a2
= 5 = 2 + 3 = a + b
a3
= 8 = 5 + 3 = (a + b) + b = a + 2b
a4
= 11 = 8 + 3 = (a + 2b) + b = a + 3b
an
= a + (n-1) b
Jadi
rumus suku ke-n dalam barisan aritmetika adalah:
Sn
= an = Suku ke-n
a1
= suku pertama
b =
beda antar suku
n =
banyaknya suku
Contoh
:
7,
10, 13, 16, 19, …
Perhatikan bahwa setiap pasangan
berurutan pada barisan tersebut memiliki selisih yang sama, yaitu 10 – 7 = 13 –
10 = 16 – 13 = 19 – 16 = 3. Selisih bilangan-bilangan berurutan pada barisan
aritmetika disebut beda,
dan biasanya disimbolkan dengan b.
Sedangkan bilangan-bilangan yang menyusun barisan disebut suku. Suku ke-n dari suatu barisan
disimbolkan dengan Un.
Sehingga U5
merupakan simbol dari suku ke-5. Khusus untuk suku pertama dari suatu barisan,
disimbolkan dengan a.
2.
Suku
ke-n Barisan Aritmetika
Pasangan suku-suku berurutan pada
barisan aritmetika memiliki beda yang sama, sehingga:
U2
= a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
Dari pola di atas, dapatkah ditentukan
suku ke-7, suku ke-23, dan suku ke-50? Dengan menggunakan pola di atas, dapat
diketahui dengan mudah suku ke-7, suku ke-23, dan suku ke-50 dari barisan
tersebut.
U7
= a + 6b
U23 = a + 22b
U50 = a + 49b
U23 = a + 22b
U50 = a + 49b
Sehingga suku ke-n dari barisan aritmetika
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
Un = a + (n – 1)b, untuk n
bilangan asli
3.
Deret Aritmetika (Deret Hitung)
Misal: Dn = a + (a + b) + (a + 2b) +
...........+ (Sn – 2b) + (Sn – b) + Sn
Dn =
Sn + (Sn - b) + (Sn – 2b) + ......+ (a + 2b) + (a + b) + a +
2 Dn
= (a + Sn) + (a + Sn) + (a + Sn) + ................... sebanyak n
2 Dn
= n(a + Sn)
dimana :
Dn = Deret ke-n (jumlah sampai dengan suku
ke-n)
Deret aritmetika merupakan penjumlahan
dari semua anggota barisan aritmetika secara berurutan.
Contoh : 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + …
Bagaimana cara menentukan hasil dari
deret aritmetika, jika diambil n
suku pertama? Misalkan akan dijumlahkan 5 suku pertama dari barisan 7, 10, 13,
16, 19, …
7 + 10 + 13 + 16 + 19 = 65
Bagaimana jika yang akan ditentukan
adalah jumlah dari 100 suku pertama? Tentunya kita akan kesulitan untuk
menghitungnya satu persatu. Berikut ini adalah cara menentukan jumlah dari 5
suku pertama barisan aritmetika di atas tetapi dengan cara yang berbeda.
Misalkan
S5 =
7 + 10 + 13 + 16 + 19, maka
Sehingga nilai S5, jumlah 5
suku pertama dari barisan tersebut, adalah 26 × 5 : 2 = 65.
Perhatikan bahwa S5 di atas
dapat dicari dengan mengalikan hasil penjumlahan suku pertama dan suku ke-5,
dengan banyaknya suku pada barisan, kemudian dibagi dengan 2. Analogi dengan
hasil ini, jumlah n
suku pertama dari suatu barisan dapat dicari dengan rumus berikut:
Sn
= (a + Un) × n : 2
Karena
Un = a + (n – 1)b, maka rumus di atas
menjadi,
Sn
= (2a + (n – 1)b) × n : 2
C.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
1. Barisan
Geometri
Misal: 3, 6, 12, 24, 48, .................
a1 = 3 = a
a2 = 6 = 3 x 2 = a x r = ar
a3 = 12 = 6 x 2 = ar x r = ar2
a4 = 24 = 12 x 2 = ar2
x r = ar3
an = arn-1
Jadi rumus suku ke-n dalam barisan geometri
adalah:
dimana:
an = suku ke- n (Sn)
a = suku pertama
r = rasio antar suku berurutan
n = banyaknya suku
contoh
:
Selidikilah apakah barisan berikut ini merupakan
barisan geometri :
a. 3, 6, 9, ….
b. 2p, 6p2, 18p3, …. Dengan p ≠ 0.
Jawab :
Untuk masing-masing barisan tersebut kita tentukan
perbandingn dua suku yang berurutan.
2.
Deret Geometri Tak Hingga (Deret Ukur)
Untuk deret
geometri dengan deret pertama a, deret kedua ar, deret ketiga ar2,
demikian seterusnya hingga deret ke n adalah arn-1, maka :
Dn
= a + ar + ar2 + ar3
+ ............ + arn-1 … (1)
Kalikan kedua ruas persamaan (1) dengan r dan
diperoleh
r Dn = ar + ar2
+ ar3 + ............ + arn-1 + arn …
(2)
Selanjutnya kita kurangi persamaan (2) dengan
persamaan (1) dan diperoleh
rDn - Dn
= arn - a
(r - 1)Dn = a (rn
- 1)
Dn = Deret ke-n (jumlah sampai
dengan suku ke-n)
Contoh :
Hitunglah jumlah deret geometri tak hingga berikut !
4 + 2 + 1 + 1/2 + ....
Jawab :
Dari deret 4 + 2 + 1 + 1/2 + …, diperoleh a = 4 dan r = 1/2 sehingga |r| < 1.
Jadi,
http://rumus-matematika.com/materi-barisan-dan-deret-aritmatika/
yos3prens.wordpress.com/2012/10/27/barisan-dan-deret-aritmetika/
Buku Paket
Kompetensi Matematika bab 6 Barisan dan deret, yudhistira . Johanes,
S.Pd. M.Ed. . Kastolan, S.Pd. Sulasim, S.Pd.
Stainless Steel - Titanium nail art - Tipster - Classic Artisan
BalasHapusTransparent Aluminum Knot to the center titanium glasses frames of the template: #3: 3 - 3 titanium steel - titanium nipple jewelry 3 - 3-3. #4: 3 - 3 - 3 titanium exhaust tips - 3-3. #5: how to get titanium white octane 3 - 3-3. #6: 3 - 3 - 3 - 3 - 3-3. #7: 3-3. #8: 3-3.