mymath

Rabu, 08 Januari 2014

BARISAN DAN DERET



BARISAN DAN DERET
A.  BARISAN DAN DERET
1.     Pengertian Barisan
Barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu urutan tertentu. Bilangan-bilangan yang tersusun tersebut disebut suku. Perubahan di antara sukusuku berurutan ditentukan oleh ketambahan bilangan tertentu atau suatu kelipatan bilangan tertentu.

Jika barisan yang suku berurutannya mempunyai tambahan bilangan yang tetap, maka barisan ini disebut barisan aritmetika. Misal:
a. 2, 5, 8, 11, 14, ................ ditambah 3 dari suku di depannya
b. 100, 95, 90, 85, 80, ........ dikurangi 5 dari suku di depannya

Jika barisan yang suku berurutannya mempunyai kelipatan bilangan tetap, maka disebut barisan geometri. Misal:
a. 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, .......... dikalikan 2 dari suku di depannya
b. 80, 40, 20, 10, 5, 2½, ............ dikalikan ½ dari suku di depannya

2.     Pengertian Deret
Deret adalah jumlah dari bilangan dalam suatu barisan. Misal:
Deret aritmetika (deret hitung) : 2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
Deret geometri (deret ukur) : 2 + 4 + 8 + 16 + 32 = 62

B.   BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
1.   Barisan Aritmatika
Misal: 2, 5, 8, 11, 14, .........an
a1 = 2 = a
a2 = 5 = 2 + 3 = a + b
a3 = 8 = 5 + 3 = (a + b) + b = a + 2b
a4 = 11 = 8 + 3 = (a + 2b) + b = a + 3b
an = a + (n-1) b
Jadi rumus suku ke-n dalam barisan aritmetika adalah:
                          
   ataudimana:



Sn = an = Suku ke-n
a1 = suku pertama
b = beda antar suku
n = banyaknya suku

Contoh :
7, 10, 13, 16, 19, …
Perhatikan bahwa setiap pasangan berurutan pada barisan tersebut memiliki selisih yang sama, yaitu 10 – 7 = 13 – 10 = 16 – 13 = 19 – 16 = 3. Selisih bilangan-bilangan berurutan pada barisan aritmetika disebut beda, dan biasanya disimbolkan dengan b. Sedangkan bilangan-bilangan yang menyusun barisan disebut suku. Suku ke-n dari suatu barisan disimbolkan dengan Un. Sehingga U5 merupakan simbol dari suku ke-5. Khusus untuk suku pertama dari suatu barisan, disimbolkan dengan a.

2.    Suku ke-n Barisan Aritmetika
Pasangan suku-suku berurutan pada barisan aritmetika memiliki beda yang sama, sehingga:
U2 = a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
Dari pola di atas, dapatkah ditentukan suku ke-7, suku ke-23, dan suku ke-50? Dengan menggunakan pola di atas, dapat diketahui dengan mudah suku ke-7, suku ke-23, dan suku ke-50 dari barisan tersebut.
U7 = a + 6b
U23 = a + 22b
U50 = a + 49b
Sehingga suku ke-n dari barisan aritmetika dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
Un = a + (n – 1)b, untuk n bilangan asli
3.    Deret Aritmetika (Deret Hitung)
Misal: Dn = a + (a + b) + (a + 2b) + ...........+ (Sn – 2b) + (Sn – b) + Sn
Dn = Sn + (Sn - b) + (Sn – 2b) + ......+ (a + 2b) + (a + b) + a           +
2 Dn = (a + Sn) + (a + Sn) + (a + Sn) + ................... sebanyak n
2 Dn = n(a + Sn)
                                                                        atau
  

                   






        dimana :


Dn = Deret ke-n (jumlah sampai dengan suku ke-n)
Deret aritmetika merupakan penjumlahan dari semua anggota barisan aritmetika secara berurutan.

Contoh : 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + …
Bagaimana cara menentukan hasil dari deret aritmetika, jika diambil n suku pertama? Misalkan akan dijumlahkan 5 suku pertama dari barisan 7, 10, 13, 16, 19, …
7 + 10 + 13 + 16 + 19 = 65
Bagaimana jika yang akan ditentukan adalah jumlah dari 100 suku pertama? Tentunya kita akan kesulitan untuk menghitungnya satu persatu. Berikut ini adalah cara menentukan jumlah dari 5 suku pertama barisan aritmetika di atas tetapi dengan cara yang berbeda.
Misalkan S5 = 7 + 10 + 13 + 16 + 19, maka

Sehingga nilai S5, jumlah 5 suku pertama dari barisan tersebut, adalah 26 × 5 : 2 = 65.
Perhatikan bahwa S5 di atas dapat dicari dengan mengalikan hasil penjumlahan suku pertama dan suku ke-5, dengan banyaknya suku pada barisan, kemudian dibagi dengan 2. Analogi dengan hasil ini, jumlah n suku pertama dari suatu barisan dapat dicari dengan rumus berikut:
Sn = (a + Un) × n : 2
Karena Un = a + (n – 1)b, maka rumus di atas menjadi,
Sn = (2a + (n – 1)b) × n : 2

C.   BARISAN DAN DERET GEOMETRI
1.    Barisan Geometri
Misal: 3, 6, 12, 24, 48, .................
a1 = 3 = a
a2 = 6 = 3 x 2 = a x r = ar
a3 = 12 = 6 x 2 = ar x r = ar2
a4 = 24 = 12 x 2 = ar2 x r = ar3
an = arn-1
Jadi rumus suku ke-n dalam barisan geometri adalah:

 


                   dimana:
an = suku ke- n (Sn)
a = suku pertama
r = rasio antar suku berurutan
n = banyaknya suku

contoh :
Selidikilah apakah barisan berikut ini merupakan barisan geometri :
a.    3, 6, 9, ….
b.    2p, 6p2, 18p3, …. Dengan p ≠ 0.

Jawab :
Untuk masing-masing barisan tersebut kita tentukan perbandingn dua suku yang berurutan.


2.    Deret Geometri Tak Hingga (Deret Ukur)
Untuk deret geometri dengan deret pertama a, deret kedua ar, deret ketiga ar2, demikian seterusnya hingga deret ke n adalah arn-1, maka :
        Dn   = a + ar + ar2 + ar3 + ............ + arn-1          … (1)
Kalikan kedua ruas persamaan (1) dengan r dan diperoleh
r Dn = ar + ar2 + ar3 + ............ + arn-1 + arn       … (2)
Selanjutnya kita kurangi persamaan (2) dengan persamaan (1) dan diperoleh      
rDn - Dn  = arn - a
(r - 1)Dn = a (rn - 1)
 
                       dimana: r ≠ 1.

Dn = Deret ke-n (jumlah sampai dengan suku ke-n)




                Contoh :
Hitunglah jumlah deret geometri tak hingga berikut !
4 + 2 + 1 + 1/2 + ....
Jawab :
Dari deret 4 + 2 + 1 + 1/2 + …, diperoleh a = 4 dan r = 1/2 sehingga |r| < 1.

Jadi, 









http://rumus-matematika.com/materi-barisan-dan-deret-aritmatika/
yos3prens.wordpress.com/2012/10/27/barisan-dan-deret-aritmetika/

Buku Paket  Kompetensi Matematika bab 6 Barisan dan deret, yudhistira . Johanes, S.Pd. M.Ed. . Kastolan, S.Pd. Sulasim, S.Pd.

1 komentar:

  1. Stainless Steel - Titanium nail art - Tipster - Classic Artisan
    Transparent Aluminum Knot to the center titanium glasses frames of the template: #3: 3 - 3 titanium steel - titanium nipple jewelry 3 - 3-3. #4: 3 - 3 - 3 titanium exhaust tips - 3-3. #5: how to get titanium white octane 3 - 3-3. #6: 3 - 3 - 3 - 3 - 3-3. #7: 3-3. #8: 3-3.

    BalasHapus